5&6. Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan
1. STRUKTUR PRODUKSI
Gross
Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh suatu negara
sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada
dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara)
secara geografis.
GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak mencantumkan transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indikator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang.
GDP dirilis
per kuarter, dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter
sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2)
preliminary – revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir.
Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.
Jika GDP
(persentase) naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya maka
nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini
disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara secara
umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan
perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu
kenaikan nilai mata uang lokal.
Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan faktor inflasi didalamnya.
Manfaat GDB
:
1) Dapat
mengetahui dengan segera apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak.
2) Menghitung
perubahan harga.
Keterbatasan
GDB :
1) Perhitungan
GDB dan analisis kemakmuran.
2) Perhitungan
dan masalah kesejahteraan.
3) GDB
perkapita dan masalah produksi.
2.PENDAPATAN NASIONAL
PENGERTIAN
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima
olehmasyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Perhitungan Pendapatan Nasional
a)
Metode
Produksi Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b)
Metode
Pendapatan Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari
seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit)
yang diterima oleh pemilik factor produksi
dalam
suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c)
Metode PengeluaranPendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh
pengeluaranyang dilakukan oleh seluruh rumah tangga
ekonomi (RTK,RTP,RTG,RTLuar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1.PDB/GDP
(Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk
domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
2.PNB/GNP (Produk Nasional
Bruto/Gross Nasional Product)
Produk
Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP
= GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3.NNP
(Net National Product)
NNP
adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat
dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan
barang pengganti modal.
NNP = GNP – Penyusutan
4.NNI (Net
National Income)
Pendapatan
Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik
faktor produksi. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5.PI (Personal Income)
Pendapatan
perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment). Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran
jaminansocial + Pajak perseorangan )
6.DI (Disposible Income)
Pendapatan
yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
DI
= PI – Pajak langsung
Pendapatan
perkapita
Pendapatan
perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu
negara.Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negaradengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita
juga merefleksikanPDB per kapita.Pendapatan perkapita sering digunakan
sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuahnegara;
semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Data Total
personal income / pendapatan per kapita total sebuah negara
jarang sekali ada, PDB / Gross domestic product lebih
sering digunakan. Pendapatan per kapita total suatu negara biasanya lebih
rendah dari PDB negara tersebut.
contoh
daftar PDB per kapita baik secara Purchasing Power
Parity maupun nominal untuk beberapa negara tertinggi maupun
terendah untuk tahun 2010
1.
|
80,288
|
69,800
|
|||
2.
|
64,193
|
42,364
|
|||
3.
|
52,764
|
41,399
|
|||
4.
|
50,532
|
40,610
|
|||
5.
|
48,604
|
35,115
|
|||
6.
|
47,984
|
34,740
|
|||
7.
|
43,110
|
34,273
|
|||
8.
|
42,000
|
33,479
|
|||
9.
|
39,694
|
33,432
|
|||
10.
|
38,618
|
32,571
|
|||
179
|
161
|
596
|
3.
DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL & KEMISKINAN
Distribusi
pendapatan nasional
Cara
distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pandapatan nasional
yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam
masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan
lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak
akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang
tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.
Perbedaan
pandapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan
faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan
memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga.
Ada sejumlah
alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat
atau media yang lazim digunakan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara
perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia.
Koefisien
Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang dinamakan Kurva Lorenz. Kurva ini
memperlihatkan hubungan kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan
penduduk dengan prosentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun
waktu tertentu, biasanya setahun.
Perhatikan
gambar berikut!
Dari gambar di atas, sumbu horisontal menggambarkan prosentase kumulatif penduduk, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing prosentase penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal di tengah disebut “garis kemerataan sempurna”. Karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan prosentase penduduk yang sama dengan prosentase penerimaan pendapatan.
Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada gambar di atas, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai Koefisien Gininya makin mendekati satu. Perhatikan tabel 1.5.
Selain
penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat
menggunakan kriteria yang ditentukan Bank Dunia (World Bank). Perhatikan tabel
1.6.
Menurut teori neoklasik, perbedaan
kepemilikan faktor produksi, lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui
suatu proses penyesuaian otomatis. Bila proses otomatis tersebut masih belum
mampu menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan
melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai
sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan.
Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi
pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu
penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam
pemberiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif
progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), oleh
pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek
pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan
mengurangi terjadinya ketimpangan.
KEMISKINAN
Pengertian
kemiskinan disampaikan oleh beberapa ahli atau lembaga, diantaranya :
·
BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai
situasi serba kekurangan yang terjadi bukan
karena kehendak oleh si
miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan
kekuatan
yang ada padanya.
·
Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah
kekurangan barang-barang dan pelayanan-
pelayanan yang dibutuhkan
untuk mencapai suatu standar hidup yang layak.
·
Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan
bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan
individu dan atau rumah
tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
·
Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala
multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi
ekonomi, sosial politik.
·
Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan
sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah,
yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan
dengan standar kehidupan
yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
·
Reitsma dan Kleinpenning (1994) mendefisnisikan
kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang
untuk memenuhi
kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non material.
·
Friedman (1979) mengemukakan kemiskinan adalah
ketidaksamaan kesempatan untuk
memformulasikan basis kekuasaan
sosial, yang meliptui : asset (tanah, perumahan, peralatan,
kesehatan), sumber
keuangan (pendapatan dan kredit yang memadai), organisiasi sosial politik
yang
dapat dimanfaatkan untuk
mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh
pekerjaan, barang atau
jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan informasi yang
berguna.
·
Dengan beberapa pengertian tersebut dapat diambil satu
poengertian bahwa kemiskinan adalah suatu
situasi baik yang
merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu
berinteraksi
dengan lingkungannya untuk
kebutuhan hidupnya.
Pembangunan
Ekonomi
Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan
ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang
dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional . Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila
terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan
antara pembangunan dan pertumbuhan adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya
lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan,
sosial dan teknik.
Selanjutnya
pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen
penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
Pemerataan
pendapatan
Apakah yang dimaksud dengan pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/distribution of income) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar pendapatan
masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian
merata di sini tidak berarti bahwa semua warga
masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan
yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan.. Tujuannya adalah
agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat
menimbulkan keresahandan kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat mengganggu
stabilitas nasional.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar