Kamis, 25 April 2013

Tugas DASAR PEMASARAN



NASI BEBEK
Rumah makan nasi bebek ini terletak di Jl. Ir.H. Juanda, bulak kapal, bekasi timur. rumah makan yang berada dipinggir jalan raya bulak kapal. Banyak sekali pengunjung yang datang kembali ke rumah makan nasi bebek ini.

Siapa saja pelaku pasar :
-          Masyarakat sekitar
-          Karyawan dari perusahaan yang ada didekat rumah makan
-          Orang-orang  yang melewati rumah makan tersebut
-          Semua orang yang ingin makan dirumah makan
  
Menu yang paling utama :


-          Bebek sambal pedaass
-          Bebek bakar
-          Bebek  penyet

Pihak-pihak yang terlibat didalamnya :
-          Pembeli
-          Penjual
-          Pemilik
-          Karyawan

Menurut saya pihak yang harus dibujuk :
-          Masyarakat sekitar
-          Semua pengunjung rumah makan



Kamis, 18 April 2013

Tugas DASAR PEMASARAN

“TOKO KADO MAWAR”

Toko kado “MAWAR” terletak di JL. Raya Nusantara Perum3,B ekasi Timur. buka mulai pukul : 09.30 – 22.00. penghasilan setiap harinya bisa mencapai Rp. 2.000.000,00. Toko ini merupakan toko yang besar, sehingga banyak sekali konsumen yang mendatangi  toko.

Berikut ini ada beberapa hal-hal yang akan dibahas mengenai  kekuatan dan kelemahan toko kado “MAWAR” :
1. KEKUATAN :
·         Tempat berbelanja yang besar
·         Menyediakan macam-macam barang yang akan dijadikan kado
·         Menyediakan juga alat kosmetik, alat-alat sekoah
·         Menyediakan juga pembungkusan kado
·         Karyawan yang dapat melayani konsumen dengan baik
·         Harga yang terjangkau
·         Lokasi yang mudah sekali dikunjungi

2. KELEMAHAN :
·         Kondisi toko yang agak sedikit berantakan
·         Kurangnya tempat untuk parkir kendaraan
·         Terkadang pelayanan suka terlalu terburu-buru
·         Sering sekali tidak ada uang kecil(receh) untuk mengembalikan
·         Tidak memiliki mesin untuk pembayaran

3. PELUANG :
·         Tidak memiliki saingan
·         Memberikan diskon
·         Menambahkan segala fasilitas yang belum tersedia
·         Menjual barang-barang lebih banyak lagi
·         Menjual barang dengan harga murah tetapi tidak mengecewakan konsumen
·         Menjual barang yang belum banyak terjual dipasaran

4. ANCAMAN-ANCAMAN YANG MENGGANGGU :
·         Kesalahan dalam perhitungan
·         Adanya barang yang belum terhitung
·         Ketika terjadinya kebakaran toko
·         Bamgkrut karena tidak memiliki modal
·         Tidak ada lagi konsumen yang berminat untuk berkunjung
·         Berkurangnya karyawan
·         Sering menerima kembali barang yang telah dibeli dikembalikan karena rusak
·         Ketika persediaan barang sudah tidak ada lagi

Disusun oleh :
1.     Annisa Hani Utami  : 20212960
2.    Carey Desiana           : 21212553
3.    Isna Rohmatin          : 23212851

Selasa, 02 April 2013

Tugas SOFTSKILL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


5&6. Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan



1. STRUKTUR PRODUKSI

Gross Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis.


GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak mencantumkan transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indikator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang.  



GDP dirilis per kuarter, dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary – revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.



Jika GDP (persentase)  naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal.


Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan faktor inflasi didalamnya.

Manfaat GDB :

1)      Dapat mengetahui dengan segera apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak.

2)      Menghitung perubahan harga.

Keterbatasan GDB  :

1)      Perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.

2)      Perhitungan dan masalah kesejahteraan.

3)      GDB perkapita dan masalah produksi.



2.PENDAPATAN NASIONAL

PENGERTIAN Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima olehmasyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

Perhitungan Pendapatan Nasional

a)         Metode Produksi Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang

dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……] 



b)             Metode Pendapatan Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari  

seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor  produksi             dalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p



c)            Metode PengeluaranPendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh

pengeluaranyang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RTLuar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)



KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1.PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

2.PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.







 GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri



 3.NNP (Net National Product) 

 NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.



 NNP = GNP – Penyusutan



4.NNI (Net National Income) 

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

 NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5.PI (Personal Income)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.


 PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran

jaminansocial + Pajak perseorangan )





6.DI (Disposible Income)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

 DI = PI – Pajak langsung



Pendapatan perkapita

Pendapatan perkapita  adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian  pendapatan nasional suatu negaradengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikanPDB per kapita.Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuahnegara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

Data Total personal income / pendapatan per kapita total sebuah negara jarang sekali ada, PDB / Gross domestic product lebih sering digunakan. Pendapatan per kapita total suatu negara biasanya lebih rendah dari PDB negara tersebut.

contoh daftar PDB per kapita baik secara Purchasing Power Parity maupun nominal untuk beberapa negara tertinggi maupun terendah untuk tahun 2010


1.
80,288

69,800
2.
64,193

42,364
3.
52,764

41,399
4.
50,532

40,610
5.
48,604

35,115
6.
47,984

34,740
7.
43,110

34,273
8.
42,000

33,479
9.
39,694

33,432
10.
38,618

32,571
179
161

596



3. DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL & KEMISKINAN

Distribusi pendapatan nasional

Cara distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pandapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.

Perbedaan pandapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga.

Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat atau media yang lazim digunakan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia.

Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang dinamakan Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan prosentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun.

Perhatikan gambar berikut!



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4QUQmRPXPDyFZ9WhqvpbF2yysOeWHVklb5jgzR91fe3MZ07x-vyBt7BHAO8FysIHh6AViukg9XcCDokac0HAOg_t3DntAmMn0EzB75DjcCUoYsLy-oVOa20MX8ClJl2OjU3X2YqQrZ0g/s320/gmbr+1.jpg




Dari gambar di atas, sumbu horisontal menggambarkan prosentase kumulatif penduduk, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing prosentase penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal di tengah disebut “garis kemerataan sempurna”. Karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan prosentase penduduk yang sama dengan prosentase penerimaan pendapatan.
Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada gambar di atas, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai Koefisien Gininya makin mendekati satu. Perhatikan tabel 1.5.





https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-27w9rSabC6sIIgXRK7lf7ETwVY9Yywjl4iOUt7vPfdOXfG06srf0SNqdhX5tQz3arYOBf9jQaJMLUk_XczKRxTbbH-5qAb0u1R38gng1mcP7TljrLiOTSosMOZtFZfV0lXnNRoAWj7I/s320/gmbr+2.jpg





Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan Bank Dunia (World Bank). Perhatikan tabel 1.6.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOhpWjxVNVii68CBCehxFFD6KBgOIrp1YqVSsnYJSQQB3wH5ZwEcDYVnQC22wjYTQnE6auWgZNWPdOVNUFNBlkXVOVh0qV3IypjFWaMbtGK7HHfEexrnOTuqM7GnMkHmsxkRizgR1RCd0/s1600/gmbr+3.jpgMenurut teori neoklasik, perbedaan kepemilikan faktor produksi, lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui suatu proses penyesuaian otomatis. Bila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan.

Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pemberiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan.



KEMISKINAN

Pengertian kemiskinan disampaikan oleh beberapa ahli atau lembaga, diantaranya :

·         BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan 

        karena kehendak oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan    

      kekuatan yang ada padanya.

·         Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-

        pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak.

·         Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan 

        individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. 

·         Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi 

        ekonomi, sosial politik.

·         Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, 

        yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan 

        dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.

·         Reitsma dan Kleinpenning (1994) mendefisnisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang  

        untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non material.

·         Friedman (1979) mengemukakan kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk 

        memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliptui : asset (tanah, perumahan, peralatan, 

        kesehatan), sumber keuangan (pendapatan dan kredit yang memadai), organisiasi sosial politik yang 

        dapat dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh 

        pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan informasi yang 

        berguna.

·         Dengan beberapa pengertian tersebut dapat diambil satu poengertian bahwa kemiskinan adalah suatu 

        situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi 

        dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.



Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic  growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional . Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Perbedaan antara pembangunan dan pertumbuhan adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan,  sosial dan teknik.

Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

Pemerataan pendapatan

Apakah yang dimaksud dengan pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/distribution of income) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar  pendapatan masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian merata di sini tidak berarti  bahwa semua warga masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan.. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan keresahandan kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasional.



Sumber :